24.4.15

Kamu tak perlu cemas tentang aku

Setelah kau pergi, aku belajar menjadi lebih mandiri. Waktu yang dulu banyak kuhabiskan bersamamu kini kupakai untuk menambah ilmu dan menemukan hobi baru. Aku pun tak keberatan jika harus pergi ke luar sendirian, kalau hanya untuk makan atau membeli pakaian. Dan jika aku memang butuh ditemani, toh ada keluarga atau kawan dekat yang selalu bisa diandalkan.

Harus kuakui, aku sempat marah dan membenci keputusanmu untuk pergi. Namun sekarang aku paham: bukan tugas orang lain untuk mencintai diriku sendiri. Tugas itu hanya aku yang memiliki. Ya, jika mencintai orang lain adalah hak, mencintai diri sendiri adalah kewajiban.

Memahami itu semua membuatku lebih dewasa. Aku yang dulu pencemas dan takut gagal kini lebih mudah berserah dan bersabar. Aku yang dulu takut sendirian kini sadar tak ada yang sebenarnya perlu dikhawatirkan. Cukuplah aku bahagia dengan apa yang sekarang ini aku punya. Ketulusan orang yang ada di sekitar membuatku merasa tak pernah putus dicinta.

Hidupku tidaklah berhenti saat kau memutuskan pergi. Justru sebaliknya, hidupku yang sebenarnya baru dimulai. Kesempatan dan kebaikan yang akan datang padaku terlalu sayang jika terbuang gara-gara aku sibuk bermain jadi “korban” dan tenggelam dalam sakit hati

No comments:

Post a Comment