11.10.14

Titip Rindu Papa


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya. Akan sering merasa kangen sekali dengan mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa ?

Mungkin mama lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari. Tapi taukah kamu, jika ternyata papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi taukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu sepedamu. Kemudian Mama bilang “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya”. Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu ? Bahwa Papa yakin akan membiarkanmu, menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya  PASTI BISA !

Pada saat kamu menangis merengek minta ini itu, Mama menatapmu iba. Tetapi papa akan mengatakan dengan tegas  “Boleh , tapi nanti dan tidak sekarang !” Tahukah kamu ? papa melakukan itu karena papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu sakit pilek, papa yang terlalu kawatir sampai kadang sedikit membentak dan berkata “Sudah dibilang jangan minum es”

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. “Ketahuilah saat itu papa bener benar mengkhawatirkan keadaanmu”.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.
Kamu mulai menunut papa untuk dapat ijin keluar malam, dan papa bersikap tegas dan mengatakan “Tidak boleh”. Taukah kamu ?, bahwa papa melakukan itu untuk menjagamu. Karena bagi papa , kamu adalah sesuatu yang sangat luar biasa berhargaa ..
Setelah itu kamu marah pada papa dan masuk kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetuk dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.
Taukah kamu ? bahwa saat itu papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya. Bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu tapi lagi lagi HARUS menjagamu.

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan sering datang ke rumah untuk menemuimu, papa akan memajang wajah paling cool sedunia. Papa sesekali menguping atau mengintip kamu sedang mengobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu bahwa hati papa sedang  merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan papa mulai melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut larut .
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati papa akan mengeras dan papa memarahimu. Sadarkah kamu ? Bahwa ini terjadi karna hal yang sangat ditakuti papa akan segera datang ? “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan papa”

Setelah lulus SMA, papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter ataupun Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh papa juga mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa .
Ketika kamu menjadi gadis dewasa, dan kamu harus pergi kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memeberi nasihat ini itu dan menyuruhmu untuk berhati hati . Padahal papa ingin sekali menangis seperti mama dan memelukmu erat-erat.

Yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “ Jaga dirimu baik baik ya sayang “. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT.... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman temannya. Ketika permintaanmu bukan sekedar meminta boneka baru, dan papa tahu tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan.  Kata yang keluar dari mulut papa adalah “Tidak... tidak bisa !” Padahal dalam batin papa , ia sangat ingin memberikannya untukmu. Taukah kamu bahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum ?

Saatnya kamu diwisuda dan menjadi seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu, Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh menjadi dewasa, dan telah menjadi seseorang “ ....
Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke ruamh dan meminta ijin pada papa untuk mengambilmu darinya, Papa akan sangat berhati hati memberikan ijin. Karena papa tahu, bahwa lelaki itulah yang menggantikan posisinya nanti...

“Kita sering melupakan perannya dibalik perhatian mama. Papa tetaplah pelindung utama anak-anaknya”

No comments:

Post a Comment