21.9.14

Sunshine – Kediaman Tuan


Malam ini mungkin adalah malam yang paling indah yang bisa aku rasakan . Bukan karena aku menatap langit kemudian ratusan bintang balik tersenyum kepadaku . Bukan ! Bukan tentang bintang bulan yang ada di langit . Pernahkah kamu merasakan menghela napas lega setiap kamu menatap matanya ? Pernahkah kamu merasakan degupan jantungmu serasa lebih cepat seperti mengikuti lomba pacuan kuda setiap kamu disentuhnya?  Pernahkah kamu menatap seseorang yang selalu membuat sendi sendimu lunak seperti jeli setiap tatapan mata tajamnya seolah menelanjangi perasaanmu ?

Setidaknya itu yang aku rasakan saat berada di dekat kamu , tuan.

Ada rasa yang tak biasa setiap aku membuatmu tertawa lepas. Ada rasa bahagia yang menyelonoh masuk dalam relung jiwa setiap kamu menepuk pundakku dan berkata bahwa semua akan baik baik saja , tak perlu ada yang dikhawatirkan.Aku memang tahu sejak dulu , hanya kamu yang tahu bagaimana caranya membuatku yakin bahwa semua memang sedang baik baik saja .
Apakah berlebihan ketika aku menyebut “kita” adalah kepingan puzzle yang saling melengkapi . You completely me :’)

Jika ada satu hal yang selalu siap aku perjuangkan , maka hal itu adalah kamu .  Perlukah alasan lain karena seandainya pun kamu punya 99 alasan yang berkata bahwa kita berdua adalah kesalahan , maka aku punya 100 alasan lain untuk menyanggahnya . Aku terlalu nyaman di comfort zone yang sudah kamu ciptakan dari awal kita menjalin sebuah kedekatan . Kamu pernah berkata kepadaku “ bahwa kita sama seperti aki dan mobil , aki sering ngambek tapi masih tetap bersama dengan mobil . karena mobil butuh aki . Sama halnya aku butuh kamu “  

Kamu tahu ? That’s your hugs is my fav (Pelukanmu adalah favorit-ku) . Kamu dengan khas pelukanmu yang sangat erat itu membuatku tak bisa berkata . Hanya binar mata ini yang mengartikan bahwa aku sangat teramat bahagia dengan pelukan itu . Pelukanmu malam itu tidak seperti pelukan biasanya yang selalu kau beri ketika kita jauh, sesuatu yang tidak biasa itu kusebut dengan “kediaman” .  Malam itu malam yang panjang untuk kita , lebih dari ratusan menit kita bercengkrama bersama , seolah tidak ada yang dapat memisahkan kita . Aku tak peduli siapapun dia yang pernah hadir dan mengisi kekosonganmu , yang aku tahu kau tawarkan lagi mimpi mimpi indah dan membuat ku percaya lagi , bahkan lebih indah dari mimpi mimpiku .Tidak ada lagi ragu , tidak ada lagi penghalang . Hanya kamu , ya hanya kamu seorang tuan .

Kembalimu merupakan anugerah terindah yang aku miliki, kediamanmu merupakan tempat favorit-ku ketika aku mulai lelah berpetualang . Ingatlah, selalu ada kapal untuk kembali ke pelabuhan . Tetaplah begini . Ijinkah aku tetap berada di “kediamanmu” sampai kita menua nantinya .

Teruntuk kamu yang menjadi penyelamatku , dari aku yang selalu kamu selamatkan .

With Love,


Sunshine 

No comments:

Post a Comment