7.9.14

Hati Hati Kalau Ngomong


Seorang temenku berkata, dia senang kalau bercerita atau curhat denganku, karena aku (menurutnya) mengucapkan kata-kata yang memberi semangat dan dukungan, jarang-jarang dilihatnya aku mengeluh, bawaannya senyummm terus, jarang-jarang dia tahu kalo aku ada masalah, hehehehe....Belum tauuuuu diaaaa...aku juga mengeluh kok, tapi mosok aku ngeluh-ngeluh sama semua orang , kan ya nggak mungkin toh ..

Jadi ingat, sepenggal tulisanku berbulan-bulan yang lalu....
Perempuan yang cakap tahu bagaimana caranya bersukacita. Daripada mengeluh sepanjang harinya, dia akan bersyukur, dia akan bersukacita. Bukannya perempuan yang cakap gak bisa mengeluh, dia bisa, tetapi dia tidak suka mengeluh. Mengeluh tu gampang banget, ada banyak hal dalam hidup yang bisa kita keluhkan. Perempuan yang cakap memilih untuk tidak mengeluh. Mereka bertindak untuk mengubah sesuatu atau memliki iman yang cukup untuk mengubah sesuatu.

Aku masih jauhhhhhh.....dari itu, hahahahaha, tapi yang jelas,  jujur aja mendengar temenku berkata seperti itu, aku senanggggg..... !! Wajar lah yaaaa.....Siapa sih yang nggak senang dipuji karena melakukan sesuatu yang baik?!:p Trussss..waktu aku cerita sama temenku yang satunya lagi , dia bilang tentang woman with supportive spirit..

Huaaa....pengen banget jadi wanita seperti itu.
Tentunya wanita ini adalah seorang wanita yang dengan semangat  mensupport orang lain, yang memberikan dukungan kepada orang-orang di sekelilingnya, bersikap positif, dan memilih bersukacita. Bukan karena dia nggak punya sesuatu untuk dikeluhkan, tapi dia memilih untuk lebih mendukung orang lain dibanding meratapi masalahnya . Hmmm....Jadi ingat beberapa wanita yang kukenal. Oh, sungguh aku diberkati karena dikelilingi wanita-wanita seperti ini

Errr....Berhubung temanku berkata seperti itu tentangku, nampaknya aku selangkah makin dekat dengan menjadi istri yang cakap kayak di Amsal 31 dong yaah hahaha. Aihhhh, senangnyaaaa *terbang* Sungguh,bukan karena kekuatanku dah, bener-bener perbuatan Tuhan aja. Dia yang mengekang lidahku untuk ngeluh-ngeluh atau sembarangan berkata-kata. Tuhan saja yang ganti kata-kata negatifku dengan kata-kata positif.
Tapi emang bener, lidah kita ni mengerikan kalau berkata-kata. Perkataan seseorang, bisa saja loh masih diingat bertahun-tahun berikutnya oleh yang mendengarkan, padahal yang mengatakannya udah lupaa. Aneh kan?

Ada beberapa perkataan dari beberapa temenku yang masih aku ingat sampai sekarang setelah bertahun-tahun berlalu, karena mengingatnya saja membuat hatiku terasa hangat, membuatku bersemangat. Aneh?
Ada pula perkataan seseorang yang menyakitkanku dulu dan bila teringat membuatku geleng-geleng,”Kok bisa ya dia berkata seperti itu?”, sudah nggak menyakitkan sih sekarang, tapi aku masi ingat, padahal udah lama loooo....

Hmm.....
Jadi ingat ayat ini:
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:21

Lidah kita luar biasa ya ternyata, bahkan hidup dan mati dikuasainya. How can?
Can lahhhhh.....SERIUS!
Apa yang dikatakan lidah kita  punya kuasa buat menghidupkan dan mematikan.Lidah bisa membunuh dan membangkitkan .Bukan membunuh secara fisik loooo.....
Tapi kata-kata benar-benar bisa membuat orang lain merasa lebih hidup, ataaauuuu...bisa juga membuatnya merasa berada dalam kematian. Seram tooo????

Mungkin kita sering lupa kalau kata-kata kita berkuasa, tapiii..... jangan pernah lupa, kata-kata kita dapat membuat seseorang bersemangat menjalani hidup, dan dapat juga mematahkan semangat orang lain. Pilih saja, mau yang mana?
Mau mematikan atau menghidupkan seseorang?

Seorang wanita yang cakap sangat puaham pentingnya kata-kata, dan dia memilih untuk mengucapkan kata-kata yang membawa kehidupan, bukan kematian

No comments:

Post a Comment