11.8.14
Berani atau Tidak ?
"Mereka yang tidak berani berkomitmen adalah mereka yang sedang berencana meninggalkanmu sewaktu-waktu"
Tema yang sangat menarik sekali untuk ditulis ketika salah seorang teman saya mengatakan "...... harus ada komitmen antara kamu dan dia, bukan hanya sekedar hubungan hewes hewes " katanya
Well , cinta tidak akan cukup menjadi dasar untuk dua orang membangun sebuah kebersamaan. Cinta bisa hilang ditengah perjalanan, bisa hilang dimakan usia, berubah-ubah seiring waktu, seiring suasana hati, seiring situasi...Cinta boleh menjadi pemicu untuk membangun kebersamaan, menjadi bumbu dalam perjalanan. Tapi, bukan itu dasar dan akar dari sebuah kebersamaan. Melainkan sebuah komitmen ! !
Komitmen tersebut diucapkan dan dipegang teguh oleh dua orang manusia..
Keduanya memiliki komitmen untuk menjalani hidup bersama-sama. Tidak sekedar karena dia mencintaiku atau aku mencintainya. Akan tetapi, lebih jauh dari itu ..
Aku belajar... bahwa cinta tidak benar-benar cukup untuk membangun sebuah ikatan. Diperlukan sebuah keteguhan hati, kemantapan hati. Bahwa harus disadari pada perjalanan nanti akan banyak sekali hal yang menghadang, banyak sekali aral yang akan melintang. Pun, juga banyak godaan yang akan memperlemah cinta itu sendiri. Sementara manusia pada dasarnya memiliki kecintaan yang selalu berubah-ubah. Oke aku garis bawahi dan aku pertebal tulisannya "berubah-ubah"
Lihatlah orang-orang pada masa lampau, mungkin di masa kakek nenek kita atau bahkan orang tua kita sendiri. Pada masa ketika apa yang dinamakan kebebasan belum kebablasan seperti sekarang. Mereka bisa menjalani pernikahan dan mempertahankannya. Meski pada masa lalu banyak sekali perjodohan, menikah karena dijodohkan. Namun, mereka sadar betul bahwa sekali ikrar, maka itu untuk seumur hidup. Itulah namanya "komitmen". Cinta mungkin tidak ada pada awalnya, tapi komitmen mereka untuk mempertahankan kebersamaan hingga akhirnya .
Lihatlah hari ini...
Ketika banyak sekali orang berbual akan cinta. Hingga ditengah perjalanan itu, cinta itu berubah atau hilang. Tidak semenarik dan semenegangkan ketika sebelum atau awal kebersamaan. Pada akhirnya mereka mudah sekali mengatakan pisah . Sama sekali tidak terlihat adanya komitmen melandasi sebuah kebersamaan dengan perasaan itu sangat rentan.
Orang seringkali melupakan komitmennya..Menganggapnya sebagai sesuatu yang usang atau terlalu melangit untuk dibicarakan. Padahal itulah inti dari ikatan-ikatan di dunia ini. Bahkan ikatan kita kepada agama yang masing-masing kita yakini juga sebuah komitmen. Kita memegang teguh dan mengimani, menanggung resiko ketika kita mengimaninya :)
Dalam sebuah kebersamaan, komitmenlah yang akan menjaga keduanya tetap bersama. Bila hilang salah satu, maka lepaslah ikatan itu. Hubungan kebersamaan tidak akan berjalan baik apabila hanya diperjuangkan oleh salah satu pihak, tapi harus keduanya. Komitmen mengajarkan bahwa membangun sebuah kebersamaan akan selalu ada cobaan. Bila cinta itu hilang atau berganti, bila hal-hal lain diluar itu menggoyahkan kebersamaan. Komitmen mengingatkan kita bahwa apa yang kita jalani tidak hanya soal perasaan cinta, lebih jauh dari itu. ..
-Elissa Della R.P
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment