Sekian persen orang akan menjawab “MENUNGGU”, aku yakin angka persennya lumayan besar. Nampaknya memang kebanyakan manusia ini tidak suka diminta menunggu.
Menunggu dan berharap tuh satu paket lo kalau digabungin .. hehehe karena gak mungkin kita mau menunggu sesuatu yang gak kita harapkan. Kita berani menunggu karena kita punya harapan kalo yang kita tunggu akan datang....
Itu harapan kita...
Apakah kita selalu mendapatkan yang kita tunggu, well, itu perkara lain!!
Setelah itu timbul pertanyaan ‘apakah kita akan menerima apa yang kita tunggu???’, pertanyaan lain yang muncul adalah:
KAPAN kita akan mendapatkannya?
“Sabar ya, TUHAN pasti pulihkan keluargamu..”
“Tuhan akan berikan pasangan hidup bagimu tepat pada waktunya, sabar yaaa...”
“Tuhan akan jawab doamu dan berikan pekerjaan sesuai passionmu, sabar ya, terus berusaha...”
“Tuhan akan berikan keturunan buatmu, sabar ya...”
Semua bilang untuk BERSABAR, tapi kapan Tuhan?
Bersabar itu gak mudah, apalagi jika kita gak tahu kapan yang kita tunggu akan datang.
Saat kita tahu mau janjian jalan sama temen dan ia bilang datang terlambat 10 menit karena masih ada pekerjaa kantor yg harus ia selesaikan..
Oke, aku akan tunggu. 10 menit lagi kan?
Bukan masalah besar bagi kita menunggu selama 10 atau 20 menit karena kita tahu, 1o menit lagi teman kita akan datang.. yah walau terkadang teman kita ini pun bisa molor lagi. At least, kita tahu, dan yakin teman kita akan datang 10 menit lagi.
Masalahnya, jika kita berurusan dengan menunggu aka menantikan janji Tuhan, kita gak tahu jadwal pastinya. Gak ada tuh SOPnya, setelah masukin proposal ato setelah masukin berkas, maka setelah diproses selama sekian jam, taraaa.....kita mendapatkan janjiNya!
Gak ada yang seperti itu ...
JadwalNya Tuhan kita gak tahu...
Jadi, kalo kita diminta bersabar saat menantikan janjiNya sejujurnya itu bukan perkara yang gampang. . Wong kita gak tahu kapan kesabaran kita berbuah. Bisa besok, minggu depan, tahun depan ato entah kapan. Ini hanya Tuhan yang tahu :) Bersabarlah dan sekali lagi bersabarlah ..
Karena menunggu membutuhkan kesabaran-ketekunan dalam menanti..
Tetap menjaga hati kita dalam kondisi berharap tu gak mudah.
Karena lebih mudah bagi kita berhenti mengharapkan apa yang kita harapkan daripada tetap berharap. Berharap membuat kita rentan terhadap rasa sakit. Rasa sakit saat membayangkan:
“Bagaimana jika aku telah lama menunggu tapi pada akhirnya gak mendapat? Bukankah itu menyakitkan? Bukankah penantianku sia? Aku gak mendapatkan apa yang aku tunggu. Percuma!”
Banyak orang berhenti menunggu karena takut.
Takut dikecewakan.
Takut diingkari.
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian Ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Ibrani 6:15
Abraham memperoleh karena:
1. Dia menanti apa yang dijanjikan Tuhan.
2. Dia bersabar.
Sehubungan dengan menanti,mungkin kita bisa menanyakan kepada diri sendiri...
Apakah kamu menunggu sesuatu yang dijanjikan Tuhan?
Apakah kamu bersabar?
Bagaimana kita tahu kalo apa yang kita tunggu adalah sesuatu yang dijanjikanNya?
Ask HIM first! ^^
Jangan-jangan selama ini kita menunggu sesuatu yang gak pernah dijanjikanNya. Jika demikian, wajar saja jika kita tidak menerima...Wong Tuhan gak pernah janji kok. Bagaimana kita mengklaim janji-janji yang tidak pernah Dia janjikan?
Jika kita menantikan apa yang telah dijanjikan Tuhan, tetaplah bersabar....
Karena Tuhan bukan pendusta :)
Jadilah yang tangguh
Gak sembarang orang yang mau menunggu untuk sesuatu yang gak pasti kapan datangnya...
Tapi, kita menunggu Dia yang FirmanNya adalah Ya dan Amin.
Kuatkan dan teguhkan hatimu hai yang tangguh..
Kamu akan menerima apa yang dijanjikan kepadamu, karena kamu telah mengalahkan rasa takutmu akan kekecewaan tidak menerima.
Tetaplah setia ....
Setia kepada Dia yang telah terlebih dahulu setia kepada kamu .
Dia tidak pernah mengingkari janjiNya, dan kamu juga dapat dengan setia menanti ...
Kamu pasti menerima yang dijanjikan, karena kamu tidak tergoda menukarkan yang terbaik dariNya dengan yang baik yang bukan dariNya
Selamat menanti berkat yang telah Tuhan siapkan untukmu :)))
No comments:
Post a Comment