Menutup Buku Tentang Kita
Keputusanmu masih belum dapat aku terima
Kenyataan ini masih belum dapat membuat ku ikhlas
Situasi ini membingungkan kemana aku harus melangkah
Semua jalan gelap, seolah tak ada cahaya yang sudi meneranginya
Aku selalu mencoba tuk mentolerir setiap kesalahan yang kau perbuat
Mencoba mengalah, walau hati sebenarnya ingin merasakan menang
Mempertahankanmu yang egois,
Hanya membuat hatiku terpaksa rela menjadi korban atas sikapmu
Memang kita sudah tidak sejalan lagi
Memang kita selalu mengalami pertengkaran
Mungkin cinta sudah mulai lenyap di antara kita
Semuanya memang sudah tidak seperti dulu lagi
Kau meninggalkan dua jenis kenangan untukku
Kenangan manis dan juga kenangan pahit
Kau juga meninggalkan tawa dan luka
Tapi, kini bayanganmu terus mengulang luka tanpa dapat mengulang tawa
Semakin aku berusaha mengenyahkan bayangmu,
Semakin kuat wujudmu menjelma di pikiranku.
Semakin berkelebat bayanganmu di otakku,
Semakin perih tertebar di hatiku.
Teringat aku, pada apa yang kau lakukan untukku
Kau membuatku tersenyum, di saat hati telah lelah menjerit akan pahitnya hidup
Kau membuatku tertawa, di saat mata sudah kering karena kehabisan airnya
Dan kau merangkulku, di saat aku butuh energi untuk tetap kuat
Mungkin waktu, membuat kita merasa jenuh
Mungkin waktu, membuat kita merasa bosan
Mungkin waktu, membuat kita tak dapat lagi seperti dahulu
Dan mungkin waktu, sudah tak dapat lagi mengizinkan kita bersama
Hari semakin senja, dan hatiku masih tetap sendu karena pilu
Cintaku sama seperti jingga yang disamarkan oleh senja
Hanya dapat disamarkan tapi, tak dapat dihilangkan
Karena esok, ia pasti akan hadir kembali
Perasaan itu masih ada untukmu
Tapi, sering kali aku bimbang entah untuk apa perasaan itu
Entah ada untuk dibalas
Atau hanya sekedar perasaan yang memang wajar aku rasakan sampai tanpa sadar ia hilang
Kini, tembok telah tercipta antara kita
Membuat aku dan kau semakin jauh
Membuat aku dan kau tak bisa lagi menjadi 'kita'
Membuat kau kadang seperti orang asing bagiku
Dadaku berdebar dan bergemuruh
Seperti ada suatu perasaan yang tiba-tiba merasuki
Rindu, R-I-N-D-U
Ya, mungkin aku rindu padamu
Kau harus tau,
Sampai saat ini tak ada yang bisa mengganti posisimu di kesunyianan hati ini
Sampai saat ini, belum ada yang bisa mengenalkan kembali padaku rasa 'cemburu' itu
Emosiku meluap dan nyaris tak dapat dibendung ketika rindu dan kenangan merajai
Akalku memang kadang tak dapat merasionalisasikan semua yang terjadi
Tapi, akhirnya keadaan dan waktu membuatku paham
Bahwa buku tentang kita memang tampaknya harus ditutup
Bahwa hatiku harus dihadirkan cinta yang lain untuk memulai cerita baru
Tertanda,
dariku.
Untukmu,
yang sempat menjadi bagian hidupku.
NB: puisi ini gue dapet dari blog seseorang yang kisahnya emang bener-bener sama seperti gue
No comments:
Post a Comment